Wednesday, November 3, 2010

Bangsa Tanpa Memori Sejarah

Sejarah itu guru kehidupan, sehingga kata pepatah Latin, historia magistra vitae. Sejarah adalah ilmu tua, sedangkan ilmu hukum dan ilmu politik merupakan ilmu-ilmu muda.
Bangsa Korea punya memori yang panjang, tapi bangsa ini (Indonesia) memorinya pendek, sehingga mudah melupakan peristiwa-peristiwa sejarah yang menyakitkan yang dialami oleh bangsa sendiri. Meski peristiwa itu baru berlangsung beberapa tahun lalu.
Kita bukan saja gampang melupakan peristiwa pahit dan tidak berani menatapnya, tetapi juga tidak memiliki catatan yang baik mengenai banyak peristiwa yang terjadi. Maka pelajaran sejarah di sekolah-sekolah umumnya adalah sekedar hafalan tanggal, bulan, tahun, tempat, dan nama-nama.

Kita lebih suka melupakan, sehingga buku-buku sejarah tidak berani menjelaskan peristiwa-peristiwa pahit yang pernah menginjak-injak bangsa ini akibat perlakuan penjajah. Seperti penderitaan rakyat akibat Rodi/Kulturstelsel, Romusha, Kuli Kontrak, Jugun Ianfu, kamp konsentrasi Digulis, perbudakan, berbagai pembunuhan massal, politik diskriminasi, dan yang lainnya.



Romusha

Bangsa Korea sampai kini masih merekam ingatan, misalnya mengenai perlakuan keji Jepang terhadap mereka. Memori tersebut mereka gunakan untuk membangun motivasi positif untuk maju. Mereka bertekad menyaingi Jepang dalam segala hal.
Bangsa tanpa memori sejarah adalah ibarat manusia tanpa ingatan alias ibarat orang gila. Mengapa peristiwa-peristiwa pahit yang pernah dialami bangsa ini perlu untuk diingat-ingat?


Japan Invation of Korea, Imjin War (1592-1598)

Tujuannya bukan untuk mengobar-ngobarkan dendam, melainkan untuk dijadikan interospeksi dan motivasi: kalau dulu kita diinjak-injak oleh penjajah, apakah hari ini masih pula diinjak-injak oleh para elit dan penguasa?

Bagaimanakah kemudian kita jadi bangsa yang benar-benar merdeka dengan belajar dari berbagai pengalaman dan peristiwa-peristiwa pahit?

Sejak kolonialisme masuk ke Nusantara, bangsa ini tidak henti-hentinya dijajah, direndahkan, ditindas, dan diperdaya oleh berbagai tipu muslihat. Bukan saja oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang, melainkan oleh raja-rajanya sendiri yang lebih memilih jadi anasir asing yang berkomplot menyengsarakan rakyat melalui peraturan yang tidak pro rakyat.

Tahun 1816 sistem perbudakan di negeri ini baru dihapus, sedangkan sistem pergundikan yang merendahkan martabat perempuan pribumi masih berlangsung hingga tahun 1940.
Belanda dan Jepang tidak pernah secara formal meminta maaf kepada bangsa ini atas kesalahan mereka menjajah dan merampok semua yang dimiliki oleh bangsa ini.
Maka membanggakan bahwa Soekarno memang telah mengunjungi banyak negara di dunia, tetapi hanya Belanda yang tidak pernah dia datangi sampai akhir hayatnya. Menurut cerita, satu-satunya orang Indonesia yang paling dibenci oleh kerajaan Belanda adalah Presiden Pertama Republik Indonesia itu.

Historia magistra vitae, sejarah adalah guru kehidupan. Tetapi para elit dan penguasa negeri ini hari ini rupa-rupanya kurang berminat pada sejarah. Padahal dengan sejarah kita bisa menjelaskan kenapa kita seperti ini sekarang.
Jadi berantakan dan tidak mampu merumuskan masa depan.

Sumber: Korean History, Indonesian History


Pendapat saya :
sebenernya sih ada ditanamin di sekolah soal patriotisme, tapi beranjak dewasa kegusur Bro, lantaran kepentingan pribadi dan golongan...^^
semua mendahulukan kepentingan masing2 dan saling menghancurkan.. makanya jadi seperti sekarang ini...
perselisihan diturunkan turun-temurun.. supaya semua anak cucu mewarisi angkara murka dan dendam para leluhur sampe sekarang...
ga ada juga yang ngarahin supaya hidup berdampingan dengan baik, ato mengecam keras perilaku SARA (semau aparatur negara MEMBLE)
karena mereka sendiri mementingkan kepetingan suatu golongan, bukan kepentingan bersama, makanya diem2 aja.. ^^v
Rakyat kacau balau berantakan, peduli amat, asal golongan mereka 'menang' lucu bukan?

mestinya harus malu sih, udah 65 taun uey!! udah bangkotan... tapi masih begitu2 aja... ga ada kemajuan berarti...
semua sibuk ngurusin golongan masing2... sehingga merasa diri superior terhadap yang laen.

1 comment:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    ReplyDelete